أهلا و سهلا

JAGALAH HATI...

Minggu, 01 Juli 2012

Apa Jadinya Jika Cinta Tak Kesampaian?


    Defenisi Cinta
Cinta dalam kamus bahasa arab mempunyai banyak asal kata yaitu al-mahabbah, al-‘alaqah, al-hawa, ash-sabwah, ash-shababah, asy-syaghaf, al-miqatu, al-isyqu, asy-syauqu dan sebagainya. Namun yang banyak dipakai di kalangan masyarakat yaitu al-Mahabbah yang berarti bening dan bersih.
Dalam kitab cinta Abu Musa Abdurrahman mengatakan bahwa cinta adalah kasih sayang terhadap sesuatu disertai dengan konsekuensi yang baik. Apabila satu cinta disertai dengan hal yang buruk, itu bukanlah cinta tetapi itu adalah suatu kesalahan dalam mendefenisikan arti cinta.
Gerald G. Jampolsky, M.D mengungkapkan bahwa cinta adalah bagian kita yang nyata, potensi kita jadi tidak bisa dibatasi fisik dan bukan subyek dari kondisi fisik atau dalil.
Imam al-Gazali mengatakan bahwa cinta merupakan suatu kecenderungan hati yang suci terhadap sesuatu yang indah dan membahagiakan.
Menurut Kahlil Gibran, hidup tanpa cinta laksana sebuah pohon dan bunga, cinta tanpa keindahan laksana bunga tanpa keharuman, dan laksana buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah perkara dalam satu inti namun berdiri sendiiri dan tidak dipindahkan atau diubah.
Menurut Nitra Abadi dalam postingan webnya mengungkapkan bahwa cinta merupakan sumber rasa yang tumbuh di jiwa begitu lembut tak terasa, suci tanpa noda, di dalamnya terisikan rasa kasih dan sayang yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, yang sifatnya setia siap berkorban demi yang di cintai.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cinta adalah rasa yang suci dan indah bersumber dari nurani manusia yang membutuhkan pengorbanan dan ketulusan.
            Semua insan pasti memiiliki parasaan dan menginginkan cinta untuk menyempurnakan kehidupan manusia terutama para remaja, sebab hakikat masa remaja adalah kematangan kehidupan seksual. akan tetapi tidak semua cinta yang dilakoni insan manusia bisa kesampaian. dalam hal ini yang dimaksud dengan cinta yang tidak kesampaian adalah rasa yang dibina oleh sang empunya rasa namun tak dapat disatukan akibat adanya faktor penghambat seperti orang tua, perbedaan agama, konflik keluarga, serta perbedaan prinsip dan pola pikir.
  Faktor-faktor yang menyebabkan cinta tak kesampaian
Seperti yang kita ketahui bersama, naluri perasaan yang ada dalam hati tidak selamanya sesuai dengan apa yang terjadi dalam hidup kita, bisa saja kita mencintai namun ada hal yang membuat kita tidak bisa bersama. Adapun hal-hal yang menyebabkan cinta tidak kesampaian yaitu:
1.      Orang tua
Orang tua merupakan orang yang suaranya sangat penting dalam menentukan suatu pilihan. Begitu pula dalam hal memilih pendamping, untuk menentukan siapa yang pantas menemani kita dalam suka dan duka  jelas berdasar pada pandangan orang tua. Ketika kita memperkenalkan satu nama kepada orang tua sebagai calon pendamping maka orang tua akan menilai baik atau buruknya orang tersebut dari beberapa aspek, yaitu:
a.       Latar belakang keluarga
Penelusuran asal usul atau latar belakang bertujuan untuk memastikan identitas. Hal ini merupakan hal yang paling pertama diperhatikan orang tua karena mereka takut akan ancaman kekecewaan yang dialami anaknya jika bersama dengan orang yang tidak jelas latar belakang keluarganya. EB. Surbakti mengatakan “ pernikahan semacam itu ibarat membeli kucing di dalam karung”. Meskipun tampak sepele, seorang konseling itu juga mengatakan bahwa urutan seseorang dalam keluarga juga patut menjadi pertimbangan ketika menetapkan pacar menjadi pasangan tetap. Anak pertama umumnya pencemas karena mendapat perlindungan yang berlebihan ketika masih belum memiliki adik, anak terakhir umunya susah mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab, anak tengah-tengah terdapat kemungkinan kurang memiliki pendirian yang tegas.
b.      Strata sosial 
Strata sosial merupakan kedudukan seseorang atau tingkatan seseorang dalam pandangan lingkungan sosialnya (masyarakat) ditinjau dari segi keturunan, gelar kebangsawanan dan pendidikan. Ketiga faktor tersebut selalu menjadi pertimbangan orang tua dalam menerima dan menentukan pasangan hidup anaknya. Dalam pandangan orang tua, anaknya akan bahagia bersama orang yang memiliki keturunan yang baik apalagi jika anak tersebut berasal dari keluarga bangsawan. Selain itu, pendidikan kekasih akan sangat dipertanyakan oleh orang tua meskipun tidak ada jaminan bahwa pasangan yang berpendidikan pasti akan lebih beruntung ketimbang yang kurang berpendidikan. Namun, memiliki pendidikan yang memadai membuka kesempatan berkarier yang lebih terbuka dibandingkan mereka yang kurang berpendidikan. Selain itu, pendidikan membuka cakrawala seseorang lebih luas dan kemampuan menyelesaikan masalah kehidupan lebih baik.
c.       faktor ekonomi
 adapun hal lain yang akan menjadi pertimbangan orang tua yaitu ekonomi dalam hal ini orang tua akan sangat mempertanyakan pekerjaan sosok yang ada dalam hati anaknya. karena Selain cinta, kita juga membutuhkan dana agar hidup bisa terus eksis. Semuanya akan terpenuhi jika kedua pasangan bisa memiliki pekerjaan. Perlu sikap rasional agar tidak terjebak ke dalam sikap emosional yang bisa merugikan diri sendiri. Tantangan hidup masa depan akan semakin kompetitif sehingga setiap orang dituntut mampu menyikapinya dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
2.      Perbedaan agama
Agama merupakan keyakinan pribadi yang melampaui rasional manusia. Sedangkan cinta adalah universal, artinya ia bisa menerpa kapan saja, dan dimana saja tanpa pandang bulu. Negara boleh saja mempunyai batas-batas tradisional namun cinta tak bisa dibatasi. Begitu hebatnya dampak cinta sehingga orang yang sedang jatuh cinta sering kali tidak mampu berfikir rasional dan berani menerjang apapun rintangan yang dihadapi. Dan salah satu kendala ketika ingin memilih pasangan adalah agama. Dalam hadits Rasulullah juga dijelaskan bahwa ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam memilih calon pasangan, dan point pertama yang disebutkan adalah agamanya.
Mencintai orang yang berbeda keyakinan akan menimbulkan persoalan baru karena pilihan ini tetap merupakan alternative yang rawan perpecahan. Apalagi masalah agama adalah isu sensitive yang tidak setiap orang mampu menjelaskannya secara jernih. Ketika kita mencintai seseorang hendaknya masalah ini mendapat perhatian yang serius. Tidak ada gunanya memaksakan diri hanya karena emosional. Jauh lebih elok berpisah pada masa pacaran ketimbang berpisah setelah terjadi pernikahan.
3.      Konflik keluarga
Keluarga merupakan orang-orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan, mereka selalu ada saat suka dan duka. Terutama keluarga yang notabenenya dekat dengan kita. Interaksi yang baik dengan keluarga sangat dianjurkan dalam agama maupun negara.
Dalam hal memilih sosok yang dicintai pun seringkali dihalangi oleh keluarga apalagi ketika ada salah satu pihak dari keluarga kita yang pernah bermasalah dengan keluarga si dia, meskipun masalah itu sudah beratus tahun yang lalu. Kepakaan akan ingatan tentang konflik masa lalu dalam keluarga sangatlah kuat karena ini dipengaruhi oleh perasaan.
Dalam dunia psikologi perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal. Artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, menghayalkan, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.( Woodworth & Marquis, 1955: 365-366).


4.      Perbedaan prinsip dan pola pikir
Prinsip merupakan pegangan hidup seseorang yang tertanam kuat dalam dirinya. Dalam hal ini bersifat individualistis. Sedangkan pola pikir merupakan cara pandang seseorang terhadap sebuah masalah yang terjadi dalam hidupnya. Kedua hal ini dapat berpengaruh terhadap pencapaian sebuat cinta. Salah satu contohnya yaitu si A adalah soerang yang cuek dan santai sedangkan si B selalu berpikir secara terorganisir, rapi dan bersih, maka peluang untuk bersatunya kedua insan tersebut sangatlah tipis. Begitu pula dengan perbedaan prinsip dapat menjadi faktor yang  menghalangi bersatunya cinta.
      Dampak yang ditimbulkan ketika cinta tidak kesampaian
Dampak merupakan akibat yang ditimbulkan dari adanya suatu reaksi. Adapun dampak yang ditimbulakan dari tidak sampainya cinta terdiri atas
1.      Dampak negative diantaranya :
a.       Stress
Stress merupakan kondisi jiwa yang terjadi kekecewaan yang sangat mendalam akibat tidak tercapainya harapan dan impian. Hal ini merupakan salah satu reaksi dari cinta yang tidak kesampaian. 
b.      Bunuh diri
Bunuh diri merupakan cara yang dilakukan seseorang yang tidak menggunakan logika dan nilai keimanannya sangat lemah sehingga memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya.
c.       Kawin lari
Kawin lari terjadi bagi sepasang sejoli yang dilanda cinta namun tidak mampu menghadapi tekanan dari orang tua dan keluarga mereka.
d.      Miras dan Narkoba
Miras dan Narkoba merupakan barang haram yang dapat meracuni pikiran dan tubuh si pemakai. Reaksi dari kedua hal tersebut hanya bersifat sementara namun tidak dapat menyelesaikan masalah.

2.      Dampak Positive diantaranya :
a.       Pengendalian diri
Pengendalian diri merupakan sikap menerima kenyataan hidup meski tidak sesuai dengan harapan. Sikap ini berusaha mengendalikan emosi dan ego sehingga dapat berlapang dada menerima kenyataan ketika cintanya tidak kesampaian.
b.      Bersabar
Sabar artinya tenang dan tabah. Menerima berbagai macam ujian yang dihadapi ketika telah berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Dalam hal ini, jika kita telah mencoba dengan berbagai cara untuk mendapatkan wanita idaman namun tidak berhasil juga maka pada saat itu kita harus belajar menerima bahwa itulah yang terbaik.
c.       Bijaksana
Bijaksana merupakan kepandaian seseorang dalam mengatur emosi dan mengambil sikap dalam setiap kondisi. Hal ini merupakan salah satu sikap positive  yang dapat dijadikan sebuah hikmah dalam diri seseorang yang cintanya tidak kesampaian.
     Solusi bagi cinta yang tidak kesampaian
Setelah mengkaji beberapa faktor yang menyebabkan cinta seseorang tidak kesampaian, selanjutnya kami akan memberikan beberapa solusi yang sebaiknya dilakukan ketika cinta tidak kesampaian. adapun beberapa solusi tersebut diantaranya:
1.      Komunikasi yang baik dengan orang tua
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau bisa juga dipandang sebagai interaksi antara dua individu atau lebih. Sudah dapat dipastikan bahwa semua makhluk hidup di dunia melakukan komunikasi dengan sesamanya.
Dalam kaitannya dengan perasaan pun peran komunikasi tidak bisa dipandang enteng. Salah satu faktor yang membuat seseorang tidak dekat dengan yang lain adalah komunikasi. Begitupun dengan orang tua, sering kali orang tua tidak suka dengan pilihan hati anaknya karena kurangnya komunikasi.
Sebaiknya, ketika kita dimabuk asmara dengan seseorang hendaknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan orang tua agar kita memiliki pertimbangan akan perasaan. Namun jika kondisinya sudah terlanjur saling cinta dan orang tua malah tidak menerima pilihan kita maka hendaknya kita mempertemukan kedua orang tua dengan pilihan hati agar mereka bisa mencoba berkomunikasi.
Tutur yang lembut, sikap yang ramah, dan akhlak yang baik akan bisa menarik hati para orang tua. Jadi hal ini sangat berpengaruh pada kepribadian pilihan hati, dan setiap manusia pun memiliki sifat kepribadian yang berbeda. Selain itu, hendaknya kita juga harus melihat kondisi jiwa orang tua dan keinginan hatinya sebelum mengenalkan pilihan hati.
Kaitannya dengan kepribadian, Teori Hippocrates-Galenus yang terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles menganggap bahwa alam semesta dan isinya memiliki empat unsur pokok yaitu tanah, air, udara dan api yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin, dan api mendukung sifat panas.
Teori itupun disimpulkan oleh Hippocrates dan Galenus bahwa sifat kering di dukung oleh Chole yang sifatnya hidup, semangat keras, daya juang besar, hatinya mudah terbakar dan optimis. Sifat basah didukung oleh Melanchole yang  sifatnya mudah kecewa, daya juang kecil, muram dan pessimistic. Adapun sifat dingin didukung oleh Phlegma yang sifatnya tenang, calm, tak mudah dipengaruhi dan setia. Dan sifat panas didukung oleh Sangius yang sifatnya hidup, mudah berganti haluan, ramah, lekas, bertindak tapi juga lekas berhenti.

2.      Pindah keyakinan
Keyakinan merupakan pegangan hidup seseorang untuk mencapai tujuan hidup di dunia dan di akihirat. Namun, kalau bicara masalah cinta terkadang keyakinan dari segi keagamaan seseorang dapat tercampakkan begitu saja. Hal ini mungkin bisa saja terjadi jika masih dalam kondisi dimabuk asmara, tapi tidak jika dipikirkan kelanjutan hubungan tersebut,  dengan jalan apapun agama akan tetap dipertimbangkan. Orang yang terlanjur dibutakan dengan cinta dan menganggap bahwa rasa yang ia miliki adalah murni dari hati dan yakin akan bisa membahagiakannya maka solusi yang terbaik adalah persatukanlah hubungan dalam satu ikatan cinta dan kepercayaan yang sama dalam artian bisa saja sang pengagum cinta pindah agama agar cintanya bisa kesampaian.  
3.      Belajar ikhlas dan menganggap bahwa itulah yang terbaik
Ikhlas merupakan sikap yang paling sulit dimiliki oleh setiap insan, banyak orang yang mengaku ikhlas namun dalam hatinya penuh dengan emosi.
Ketika cinta kita dihalangi oleh prinsip dan cara pandang yang berbeda dengan orang yang kita cintai dan secara otomatis cinta kita tidak akan kesampaian, maka jalan yang terbaik untuk ditempuh adalah menerima segala yang terjadi dengan ikhlas dan lapang dada serta menganggap bahwa itulah yang terbaik dan pasti akan ada hikmah dibalik semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar