أهلا و سهلا

JAGALAH HATI...

Minggu, 01 Juli 2012

Kisah Lima Perkara Aneh


Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, “Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya.”
Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, “Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.”
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur ‘Alhamdulillah’.
Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, “Aku telah melaksanakan perintahmu.” Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.
Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah aku.”
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, “Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku.”
Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, “Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini.”
Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa, “Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.”
Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, “Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu.”
Maka berkata Allah S.W.T., “Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu.” Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

Hati-Hati Dengan Rasa Ini

Bukan langit namanya kalo tak berawan, bahkan menyimpan hujan. Bukan cinta namanya jika tak ada cemburu. Namun cemburu itu bisa membakar dan menghanguskan jika berlebih kadarnya, bisa membekukan jika tak ada dan bisa menghangatkan jika pas ukurannya.

Dan konon ''wanita bisa menyimpan cintanya bertahun lamanya, tapi tak bisa menyimpan rasa cemburunya, meskipn hanya sesaat''.

Karena kepekaan rasa, kelembutan hati dan kekurangan akal dan agama dlm dirinya adlh satu rangkaian yg sangat mudah menyalakan 'api cemburu' dalam hatinya.

Yang jika tidak bijak menyikapi dan menenangknnya, maka itu bisa membakarnya. Tapi hati2,,,, konon diapun sangat suka bila suaminya cemburu padanya.

Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan


Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya;
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi)
Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian. Senantiasa mengingat mati. Karena ia bagaikan guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, menyadarkan tentang makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar selalu berpikir tentang persiapan amal shaleh untuk menyambutnya.

Nilai-nilai pelajaran yang ingin di
berikan dengan senantiasa mengingat kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.

1. Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga

Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.

Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat.
Setiap tarikan nafas yang kita hirup merupakan jalan yang mendekatkan kita kepada kematian. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1,
  

“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).”

Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata. Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, “Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan.” Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan, kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.

Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, “Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: ‘Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul….”

2.
Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa

Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan ‘habis’, maka usai sudah permainan. Begitupun dengan pentas kehidupan dunia yang diakhiri dengan perkara kematian. Dan akan memasuki kehidupan yang kekal abadi

Kalau kita memainkan peran di dunia ini sebagai orang kaya, maka itu janganlah terlalau berbangga hati karena kekayaan yang kita miliki ini tidak abadi pasti akan diakhiri dengan kematian. Begitupun juga dengan jabatan, harta, pakaian dan kendaraan yang kita miliki pasti akan berakhir.

Teramat tidak wajar kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. begitupun, teramat tidak wajar kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua perkara mempunyai awal dan akhir. Dan akhir itu semua adalah kematian. Dan selanjutnya akan mempertanggung jawabkan apa yang telah ia perbuat selama di dunia dan mendapakan balasan yang sesuai dan seadil-adilnya.

3. Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa

Ajaran Islam menggariskan kita bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.

Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang.

Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan
menyebutkan bahwa ini adalah milik saya. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya
pinjaman. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah yang lemah dan tidak memiliki apa-apa.




4. Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga

Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.




Mungkin, inilah maksud ungkapan Imam Ghazali ketika menafsirkan surah Al-Qashash ayat 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia…” dengan menyebut, “Ad-Dun-ya mazra’atul akhirah.”
(Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan.

5. Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara

Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu
memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.

Ketika
tanda kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar. Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.

Rasululloh shallallaahu 'alaihi wa sallam memaparkan tentang dunia dan diri beliau, "Apalah aku dan dunia ini !, Sesungguhnya permisalan aku dengan dunia adalah seperti seorang pengembara yang tidur di bawah naungan sebuah pohon. Kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut." (HR: Ahmad, At-Tirmidzy dan Ibnu Majah).

Perjalanan. Begitulah dunia itu hakikatnya. Dan setiap perjalanan ada tempat tujuannya. Dan untuk menuju kepada tujuan itulah kita seharusnya menyiapkan bekal kita.
Marilah lihat diri sendiri, sudah punya bekalkah kita semua ?, atau kita baru saja sadar bahwa kita ini ternyata hanyalah seorang pengembara yang harus kembali ke tujuannya dan ternyata kita belum punya bekal secuilpun dan dikatakan bahwa bekal yang paling baik adalah taqwa kepada Allah.

Surat Untukmu Wahai Wanita Cantik

Wahai wanita cantik,
Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..
Indah dengan segala kelebihanmu yang ada

Wahai wanita cantik,
Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,Bahan yang sederhana,dan ukuran yang sangat sangat sederhana,Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,
Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka,pandangan yg menjijikkan...

Wahai wanita cantik,
Suaramu sungguh merdu,Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,Bening sebening sumber mata air yang mengalir..

Wahai wanita cantik..
Ketahuilah engkau begitu berharga terlalu berharga Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..

Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di chow kit dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu,memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba,lalu sang pembeli pergi,tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!Bukan, engkau bukan itu wahai wanita cantik!!

Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu,memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya!Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan harga yang sangat mahal,setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya..

Engkau yang utuh,yang belum pernah di coba orang lain sebelumnya..

Wahai wanita cantik..
Engkau sungguh indah..Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya,terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu,terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian,menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,Engkau bukan bunga bangkai,yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indahmu,namun ketika didekati, kau busuk.. ahhh baumu saja sudah membuat orang mual,apalagi memilikimu, merekapun enggan..

Wahai wanita cantik..
Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..Berjalan saja kau terlihat menawan,belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun,apalagi jika kau bersuara merayu,dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..Ahh..jagalah itu semua saudariku,Tutuplah auratmu agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu!mereka terlalu kotor untukmu!Jagalah kehormatanmu saudariku lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu,pun atas nama cinta sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..

Apakah kau khuatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?

Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?

Wahai saudari seakidahku..
bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu..
Lihatlah.. aku disini aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang..( T_T )
aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik..

Lihatlah di sekitarmu..tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu..

lihatlah saudara-saudara semuslim mu Lihatlah kami..sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan terus mengalir dari mata-mata kami..kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu..agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun...Lihatlah kedua orang tuamu...apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini?

Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu sampai engkau beranjak dewasa...apakah dengan ini engkau membalasnya?

Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya...Ia masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat kecantikan dari tubuhmu yang indah itu..

Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu,kenapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah??Tapi tidak meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir...

Wahai saudari seakidahku..
Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya,yakni suamimu kelak ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah redhaNya ketika suara mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala..hanya dia yang pantas, saudariku..

Wahai wanita idamanku...
Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu tinggi kepadamu..Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini kugoreskan..

Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh petualang ajnabi dan perbudakan hawa nafsu... Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke jalanNya..

Mari berjalan bersamaku, saudariku temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat ini,menuju kepadaNya....

Apa Jadinya Jika Cinta Tak Kesampaian?


    Defenisi Cinta
Cinta dalam kamus bahasa arab mempunyai banyak asal kata yaitu al-mahabbah, al-‘alaqah, al-hawa, ash-sabwah, ash-shababah, asy-syaghaf, al-miqatu, al-isyqu, asy-syauqu dan sebagainya. Namun yang banyak dipakai di kalangan masyarakat yaitu al-Mahabbah yang berarti bening dan bersih.
Dalam kitab cinta Abu Musa Abdurrahman mengatakan bahwa cinta adalah kasih sayang terhadap sesuatu disertai dengan konsekuensi yang baik. Apabila satu cinta disertai dengan hal yang buruk, itu bukanlah cinta tetapi itu adalah suatu kesalahan dalam mendefenisikan arti cinta.
Gerald G. Jampolsky, M.D mengungkapkan bahwa cinta adalah bagian kita yang nyata, potensi kita jadi tidak bisa dibatasi fisik dan bukan subyek dari kondisi fisik atau dalil.
Imam al-Gazali mengatakan bahwa cinta merupakan suatu kecenderungan hati yang suci terhadap sesuatu yang indah dan membahagiakan.
Menurut Kahlil Gibran, hidup tanpa cinta laksana sebuah pohon dan bunga, cinta tanpa keindahan laksana bunga tanpa keharuman, dan laksana buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah perkara dalam satu inti namun berdiri sendiiri dan tidak dipindahkan atau diubah.
Menurut Nitra Abadi dalam postingan webnya mengungkapkan bahwa cinta merupakan sumber rasa yang tumbuh di jiwa begitu lembut tak terasa, suci tanpa noda, di dalamnya terisikan rasa kasih dan sayang yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, yang sifatnya setia siap berkorban demi yang di cintai.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cinta adalah rasa yang suci dan indah bersumber dari nurani manusia yang membutuhkan pengorbanan dan ketulusan.
            Semua insan pasti memiiliki parasaan dan menginginkan cinta untuk menyempurnakan kehidupan manusia terutama para remaja, sebab hakikat masa remaja adalah kematangan kehidupan seksual. akan tetapi tidak semua cinta yang dilakoni insan manusia bisa kesampaian. dalam hal ini yang dimaksud dengan cinta yang tidak kesampaian adalah rasa yang dibina oleh sang empunya rasa namun tak dapat disatukan akibat adanya faktor penghambat seperti orang tua, perbedaan agama, konflik keluarga, serta perbedaan prinsip dan pola pikir.
  Faktor-faktor yang menyebabkan cinta tak kesampaian
Seperti yang kita ketahui bersama, naluri perasaan yang ada dalam hati tidak selamanya sesuai dengan apa yang terjadi dalam hidup kita, bisa saja kita mencintai namun ada hal yang membuat kita tidak bisa bersama. Adapun hal-hal yang menyebabkan cinta tidak kesampaian yaitu:
1.      Orang tua
Orang tua merupakan orang yang suaranya sangat penting dalam menentukan suatu pilihan. Begitu pula dalam hal memilih pendamping, untuk menentukan siapa yang pantas menemani kita dalam suka dan duka  jelas berdasar pada pandangan orang tua. Ketika kita memperkenalkan satu nama kepada orang tua sebagai calon pendamping maka orang tua akan menilai baik atau buruknya orang tersebut dari beberapa aspek, yaitu:
a.       Latar belakang keluarga
Penelusuran asal usul atau latar belakang bertujuan untuk memastikan identitas. Hal ini merupakan hal yang paling pertama diperhatikan orang tua karena mereka takut akan ancaman kekecewaan yang dialami anaknya jika bersama dengan orang yang tidak jelas latar belakang keluarganya. EB. Surbakti mengatakan “ pernikahan semacam itu ibarat membeli kucing di dalam karung”. Meskipun tampak sepele, seorang konseling itu juga mengatakan bahwa urutan seseorang dalam keluarga juga patut menjadi pertimbangan ketika menetapkan pacar menjadi pasangan tetap. Anak pertama umumnya pencemas karena mendapat perlindungan yang berlebihan ketika masih belum memiliki adik, anak terakhir umunya susah mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab, anak tengah-tengah terdapat kemungkinan kurang memiliki pendirian yang tegas.
b.      Strata sosial 
Strata sosial merupakan kedudukan seseorang atau tingkatan seseorang dalam pandangan lingkungan sosialnya (masyarakat) ditinjau dari segi keturunan, gelar kebangsawanan dan pendidikan. Ketiga faktor tersebut selalu menjadi pertimbangan orang tua dalam menerima dan menentukan pasangan hidup anaknya. Dalam pandangan orang tua, anaknya akan bahagia bersama orang yang memiliki keturunan yang baik apalagi jika anak tersebut berasal dari keluarga bangsawan. Selain itu, pendidikan kekasih akan sangat dipertanyakan oleh orang tua meskipun tidak ada jaminan bahwa pasangan yang berpendidikan pasti akan lebih beruntung ketimbang yang kurang berpendidikan. Namun, memiliki pendidikan yang memadai membuka kesempatan berkarier yang lebih terbuka dibandingkan mereka yang kurang berpendidikan. Selain itu, pendidikan membuka cakrawala seseorang lebih luas dan kemampuan menyelesaikan masalah kehidupan lebih baik.
c.       faktor ekonomi
 adapun hal lain yang akan menjadi pertimbangan orang tua yaitu ekonomi dalam hal ini orang tua akan sangat mempertanyakan pekerjaan sosok yang ada dalam hati anaknya. karena Selain cinta, kita juga membutuhkan dana agar hidup bisa terus eksis. Semuanya akan terpenuhi jika kedua pasangan bisa memiliki pekerjaan. Perlu sikap rasional agar tidak terjebak ke dalam sikap emosional yang bisa merugikan diri sendiri. Tantangan hidup masa depan akan semakin kompetitif sehingga setiap orang dituntut mampu menyikapinya dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
2.      Perbedaan agama
Agama merupakan keyakinan pribadi yang melampaui rasional manusia. Sedangkan cinta adalah universal, artinya ia bisa menerpa kapan saja, dan dimana saja tanpa pandang bulu. Negara boleh saja mempunyai batas-batas tradisional namun cinta tak bisa dibatasi. Begitu hebatnya dampak cinta sehingga orang yang sedang jatuh cinta sering kali tidak mampu berfikir rasional dan berani menerjang apapun rintangan yang dihadapi. Dan salah satu kendala ketika ingin memilih pasangan adalah agama. Dalam hadits Rasulullah juga dijelaskan bahwa ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam memilih calon pasangan, dan point pertama yang disebutkan adalah agamanya.
Mencintai orang yang berbeda keyakinan akan menimbulkan persoalan baru karena pilihan ini tetap merupakan alternative yang rawan perpecahan. Apalagi masalah agama adalah isu sensitive yang tidak setiap orang mampu menjelaskannya secara jernih. Ketika kita mencintai seseorang hendaknya masalah ini mendapat perhatian yang serius. Tidak ada gunanya memaksakan diri hanya karena emosional. Jauh lebih elok berpisah pada masa pacaran ketimbang berpisah setelah terjadi pernikahan.
3.      Konflik keluarga
Keluarga merupakan orang-orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan, mereka selalu ada saat suka dan duka. Terutama keluarga yang notabenenya dekat dengan kita. Interaksi yang baik dengan keluarga sangat dianjurkan dalam agama maupun negara.
Dalam hal memilih sosok yang dicintai pun seringkali dihalangi oleh keluarga apalagi ketika ada salah satu pihak dari keluarga kita yang pernah bermasalah dengan keluarga si dia, meskipun masalah itu sudah beratus tahun yang lalu. Kepakaan akan ingatan tentang konflik masa lalu dalam keluarga sangatlah kuat karena ini dipengaruhi oleh perasaan.
Dalam dunia psikologi perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal. Artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, menghayalkan, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.( Woodworth & Marquis, 1955: 365-366).


4.      Perbedaan prinsip dan pola pikir
Prinsip merupakan pegangan hidup seseorang yang tertanam kuat dalam dirinya. Dalam hal ini bersifat individualistis. Sedangkan pola pikir merupakan cara pandang seseorang terhadap sebuah masalah yang terjadi dalam hidupnya. Kedua hal ini dapat berpengaruh terhadap pencapaian sebuat cinta. Salah satu contohnya yaitu si A adalah soerang yang cuek dan santai sedangkan si B selalu berpikir secara terorganisir, rapi dan bersih, maka peluang untuk bersatunya kedua insan tersebut sangatlah tipis. Begitu pula dengan perbedaan prinsip dapat menjadi faktor yang  menghalangi bersatunya cinta.
      Dampak yang ditimbulkan ketika cinta tidak kesampaian
Dampak merupakan akibat yang ditimbulkan dari adanya suatu reaksi. Adapun dampak yang ditimbulakan dari tidak sampainya cinta terdiri atas
1.      Dampak negative diantaranya :
a.       Stress
Stress merupakan kondisi jiwa yang terjadi kekecewaan yang sangat mendalam akibat tidak tercapainya harapan dan impian. Hal ini merupakan salah satu reaksi dari cinta yang tidak kesampaian. 
b.      Bunuh diri
Bunuh diri merupakan cara yang dilakukan seseorang yang tidak menggunakan logika dan nilai keimanannya sangat lemah sehingga memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya.
c.       Kawin lari
Kawin lari terjadi bagi sepasang sejoli yang dilanda cinta namun tidak mampu menghadapi tekanan dari orang tua dan keluarga mereka.
d.      Miras dan Narkoba
Miras dan Narkoba merupakan barang haram yang dapat meracuni pikiran dan tubuh si pemakai. Reaksi dari kedua hal tersebut hanya bersifat sementara namun tidak dapat menyelesaikan masalah.

2.      Dampak Positive diantaranya :
a.       Pengendalian diri
Pengendalian diri merupakan sikap menerima kenyataan hidup meski tidak sesuai dengan harapan. Sikap ini berusaha mengendalikan emosi dan ego sehingga dapat berlapang dada menerima kenyataan ketika cintanya tidak kesampaian.
b.      Bersabar
Sabar artinya tenang dan tabah. Menerima berbagai macam ujian yang dihadapi ketika telah berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Dalam hal ini, jika kita telah mencoba dengan berbagai cara untuk mendapatkan wanita idaman namun tidak berhasil juga maka pada saat itu kita harus belajar menerima bahwa itulah yang terbaik.
c.       Bijaksana
Bijaksana merupakan kepandaian seseorang dalam mengatur emosi dan mengambil sikap dalam setiap kondisi. Hal ini merupakan salah satu sikap positive  yang dapat dijadikan sebuah hikmah dalam diri seseorang yang cintanya tidak kesampaian.
     Solusi bagi cinta yang tidak kesampaian
Setelah mengkaji beberapa faktor yang menyebabkan cinta seseorang tidak kesampaian, selanjutnya kami akan memberikan beberapa solusi yang sebaiknya dilakukan ketika cinta tidak kesampaian. adapun beberapa solusi tersebut diantaranya:
1.      Komunikasi yang baik dengan orang tua
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau bisa juga dipandang sebagai interaksi antara dua individu atau lebih. Sudah dapat dipastikan bahwa semua makhluk hidup di dunia melakukan komunikasi dengan sesamanya.
Dalam kaitannya dengan perasaan pun peran komunikasi tidak bisa dipandang enteng. Salah satu faktor yang membuat seseorang tidak dekat dengan yang lain adalah komunikasi. Begitupun dengan orang tua, sering kali orang tua tidak suka dengan pilihan hati anaknya karena kurangnya komunikasi.
Sebaiknya, ketika kita dimabuk asmara dengan seseorang hendaknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan orang tua agar kita memiliki pertimbangan akan perasaan. Namun jika kondisinya sudah terlanjur saling cinta dan orang tua malah tidak menerima pilihan kita maka hendaknya kita mempertemukan kedua orang tua dengan pilihan hati agar mereka bisa mencoba berkomunikasi.
Tutur yang lembut, sikap yang ramah, dan akhlak yang baik akan bisa menarik hati para orang tua. Jadi hal ini sangat berpengaruh pada kepribadian pilihan hati, dan setiap manusia pun memiliki sifat kepribadian yang berbeda. Selain itu, hendaknya kita juga harus melihat kondisi jiwa orang tua dan keinginan hatinya sebelum mengenalkan pilihan hati.
Kaitannya dengan kepribadian, Teori Hippocrates-Galenus yang terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles menganggap bahwa alam semesta dan isinya memiliki empat unsur pokok yaitu tanah, air, udara dan api yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin, dan api mendukung sifat panas.
Teori itupun disimpulkan oleh Hippocrates dan Galenus bahwa sifat kering di dukung oleh Chole yang sifatnya hidup, semangat keras, daya juang besar, hatinya mudah terbakar dan optimis. Sifat basah didukung oleh Melanchole yang  sifatnya mudah kecewa, daya juang kecil, muram dan pessimistic. Adapun sifat dingin didukung oleh Phlegma yang sifatnya tenang, calm, tak mudah dipengaruhi dan setia. Dan sifat panas didukung oleh Sangius yang sifatnya hidup, mudah berganti haluan, ramah, lekas, bertindak tapi juga lekas berhenti.

2.      Pindah keyakinan
Keyakinan merupakan pegangan hidup seseorang untuk mencapai tujuan hidup di dunia dan di akihirat. Namun, kalau bicara masalah cinta terkadang keyakinan dari segi keagamaan seseorang dapat tercampakkan begitu saja. Hal ini mungkin bisa saja terjadi jika masih dalam kondisi dimabuk asmara, tapi tidak jika dipikirkan kelanjutan hubungan tersebut,  dengan jalan apapun agama akan tetap dipertimbangkan. Orang yang terlanjur dibutakan dengan cinta dan menganggap bahwa rasa yang ia miliki adalah murni dari hati dan yakin akan bisa membahagiakannya maka solusi yang terbaik adalah persatukanlah hubungan dalam satu ikatan cinta dan kepercayaan yang sama dalam artian bisa saja sang pengagum cinta pindah agama agar cintanya bisa kesampaian.  
3.      Belajar ikhlas dan menganggap bahwa itulah yang terbaik
Ikhlas merupakan sikap yang paling sulit dimiliki oleh setiap insan, banyak orang yang mengaku ikhlas namun dalam hatinya penuh dengan emosi.
Ketika cinta kita dihalangi oleh prinsip dan cara pandang yang berbeda dengan orang yang kita cintai dan secara otomatis cinta kita tidak akan kesampaian, maka jalan yang terbaik untuk ditempuh adalah menerima segala yang terjadi dengan ikhlas dan lapang dada serta menganggap bahwa itulah yang terbaik dan pasti akan ada hikmah dibalik semuanya.